Jumat, 01 April 2011

Sebulan sudah.....

Tak terasa sudah satu bulan saya berada ditempat yang baru. Mau mereview sedikit perubahan yang terjadi, yang sedikit itu ternyata mampu membuat saya jumpalitan guling-guling. Pertama saya baru menyadari bahwa saya perempuan yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi, salah satu kata yang tepat menggambarkannya, “gak gaul”. Yah mungkin, bagaimana tidak?! Sudah sebulan saya berkerja ditempat yang baru ini, saya masih belum bisa berbaur dan bergaul ala saya sebenarnya. Saya masih kelihatan pendiam dan senyum seadanya (mendekati senyum marmut). Hellooo… sebenarnya saya kan ribut dan hobi banget ngakak. Sepertinya saya telat menyadari ini, pada peradaban awal masa kuliah dulu, sepertinya saya juga mengalami hal yang sama. Pada waktu memasuki dunia kerja juga gak jauh beda. Owh no, saya tambah guling-gulingan menyadari krisis cara beradaptasi yang baik dan benar ini.

Kedua, saya mendelete semua tips, trik dan menu diet yang masih tersisa di dalam kepala saya. Dan ini sukses 100%. Saya makan apa yang bisa dimakan. Gak kenal waktu lagi. Kalau sebelum ini saya mengusahakan makan malam maksimal jam 7, sekarang tiada batas. Mau gimana lagi coba, kalau makanannya baru ada jam 9 malam, masak saya nolak?! Tambah gemuk donk?! Harusnya iya, tapi ternyata baru seminggu saya terdampar di Tanjung Pinang ini, berat badan saya turun hingga 3 kilo. Gak tau kenapa saya malah jadi takut, padahal itu angka yang saya kejar setahun belakangan. Dan susahnya juga ampe jumpalitan guling-guling. Lah, bagus dong sekarang udah turun 3 kilo?! Tidak, saya merasa ini ada yang salah. Truss ditambah dengan siklus “tamu” saya yang datang telat seminggu. Hufff… dengan berat hati saya harus menyimpulkan sepertinya saya mengalami stress tingkat medium.

Ketiga, tangan saya mulai berkerja. Tidak hanya diatas keyboard. Sekarang sudah meliputi didalam ember cucian baju, didalam wastafel, dibatang penyapu, ganggang setrikaan, dan sebentar lagi mungkin di penggorengan (kompornya masih nginep ditoko).

Keempat, saya selalu kangen Batam, kota kelahiran saya. Walaupun sudah pintar banjir, sudah pintar semraut, sudah pinter gaya “rambut” ala plontos yang bikin panas. Tapi tetap pinter bikin saya selalu ingin pulang. Dalam sebulan ini saya pulang sudah 3 kali. Harusnya 4, tapi diminggu ke-3 gantian orang tua saya yang datang menghampiri anaknya meniti kehidupan baru disini. Dibatam ngapain aja emangnya?! Mmm… (sambil memukul-mukul kepala dengan ujung ibu jari, berfikir). Selain perbaikan gizi dan bertemu orang tua, selain itu yang gak kalah pentingnya yaitu temu kangen dengan kamar, tempat tidur, dan novel-novel plus lemari-lemarinya (berancang-ancang akan diboyong). Yah, saya tidak kemana-mana, didalam rumah sudah mampu merontokkan sisa-sisa kejengkelan saya jika cucian menumpuk. Heheheeee…

Lepas dari itu semua, saya mengerti bahwa mandiri itu tidak hanya selalu berarti bisa membeli sendiri apa yang dibutuhkan dan diinginkan (dulu saya merasa seperti itu), masih tidak salah buat saya, mungkin sekarang ditambah, mandiri itu Bisa mengurus diri dan barang-barang yang dimiliki. (termasuk ember beserta setumpuk isiannya).

2 komentar:

Gaphe mengatakan...

banyak-banyak bersyukur aja sih, biar lebih lega.
hehe.

seru kaan sekarang kerja di tempat yang bener-bener baru, mungkin awalnya stress.. tapi nikmati aja, toh seiring waktu ntar juga sneng sendiri. dengan catatan nemu apa yang kamu senangi disitu yah..

urusannya kerjain satu-satu dulu, biar fokus.. kerjain yang gampang, biar nggak setres. okee?

#soknasehatin

Hariyanti Sukma mengatakan...

hmmmm .... lagi penyesuain dengan yg baru ya, mbak....( mbak atau dek sich nih ) .... seng sabar ya... ntar lama2 terbiasa kok, perlu waktu aja dan pembiasaan...
Lihat segi positifnya aja dach, biar happy, kalo ngeliat ribetnya aja bisa "stres" loh ... jangan sampe dach.... ( spt mbah2 lagi nasehati cucunya ...hehehheehe)

OK ... semoga menjadi lebih baik ..!!!