Senin, 28 Maret 2011

Wisata Sejarah "Kamp Vietnam"

Bulan Februari lalu saya on the road ke Kamp. Vietnam di Desa Sinjantung Kecamatan Galang. Sebenarnya ini bukan perjalanan yang pertama kalinya. Pertama kalinya duluuuuu sekali ketika peresmian jembatan Barelang oleh BJ Habibie. Dulu kamp ini sangat menyeramkan, seperti tidak tersentuh tangan pemerintah, dan jelas saja saya yang ketika itu masih imut-imut dan ngegemesin “protes” dibawa ketempat menyeramkan yang saya rasa tempat tinggal kunti dan saudara-saudaranya.

Nah sekarang tempat itu jauh lebih berbeda. Sedikit mengenal historinya, Bekas pengungsi di Pulau Galang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perang yang melelahkan di Vietnam. Perang tersebut sangat berdarah dan masih diwarnai pertikaian idiologi komunisme dan kapitalisme. Di tengah kekacauan itu, sebagian rakyat Vietnam Selatan yang ketakutan memilih meninggalkan negerinya dan mengungsi ke negeri-negeri lain di selatan. Para pengungsi itu hanya menggunakan kapal kecil dan terombang-ambing di laut selama berminggu-minggu. Ribuan orang di antaranya terdampar di pulau-pulau kawasan Kepri, dan yang terbanyak adalah di Pulau Galang.

Para pengungsi Vietnam mengalir ke sini sejak tahun 1975 dan baru pulang 21 tahun kemudian. Selama hidup di Pulau Galang, pemerintah RI memperlakukan pengungsi Vietnam dengan baik. Pulau Galang bahkan dinobatkan sebagai tempat pengungsian paling bagus di dunia. Di sana kini berdiri tugu kemanusiaan sebagai peringatan terhadap perlakuan yang manis dari pemerintah RI dan lembaga-lembaga kemanusiaan dunia terhadap para pengungsi Vietnam. Tugu kemanusiaan itu adalah sebuah pesan bagi dunia bahwa Indonesia memiliki satu nilai kemanusiaan yang tumbuh di atas keragaman idiologi politik, etnis, bangsa dan budaya.


Kini para pengungsi itu telah kembali ke negerinya, tapi mereka meninggalkan Pulau Galang dengan air mata.
Kamp Pulau Galang ditinggalkan para pengungsi Vietnam lewat repatriasi besar-besaran pada tanggal 2 September 1996. Ketika itu, sebanyak 5.000-an pengungsi dengan sebutan "manusia perahu" (boat people) dipulangkan ke negerinya. Itu adalah gelombang terakhir dari sekitar 250.000 pengungsi yang pernah tercatat di sini. Sebagian di antara mereka menulis catatan dalam riwayat hidupnya sebagai kelahiran Galang, karena mereka memang lahir dan besar di Pulau Galang.

Sejumlah peninggalan berupa kuburan massal pengungsi yang meninggal selama di Galang, perahu yang mereka gunakan mengarungi lautan, tempat peribadatan, barak-barak tempat tinggal pengungsi, gereja, pagoda atau vihara, rumah sakit, tempat bermain (youth centre), kantor UNHCR, penjara, dan lahan eks pertanian yang dijadikan tempat bercocok tanam sayuran, masih berdiri hingga kini. Setiap tahun, ada saja eks pengungsi Vietnam yang pulang ke sini untuk ziarah, mengenang, dan berdoa.

ini beberapa gambar yang berhasil saya abadikan, Cekidot.





<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

PERAHU INILAH YANG DIPAKAI PARA PENGUNGSI MENGARUNGI LAUTAN CINA SELATAN SELAMA BERBULAN-BULAN, DAN BEBERAPA DIANTARANYA SAMPAI DI PULAU GALANG.



PENJARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENAHAN PARA PENGUNGSI YANG INGIN MELARIKAN DIRI ATAU MELAKUKAN TINDAK PIDANA LAINNYA


BEBERAPA KARYA KERAJINAN TANGAN PARA PENGUNGSI YANG MASIH TERSIMPAN DAN TERAWAT


GALANG MEMORIAL WALL


PAGODA BUKIT TERATAI


3 komentar:

Indah Azlina mengatakan...

nah loh!! d postingan ini saya sedang mempraktekkan menggunakan spoiler. tp kok jd begitu ya.
harusnya "Tampilan" itu letaknya d bawah "selanjutnya". atau sebaiknya read more na tidak saya pakai?! tp bagaimana cara mendeletnya...
hufff sudah terlanjur, malas juga d edit... mohon bantuin saia ya yg mengerti ^_

joe mengatakan...

wah sayang sekali, gambarnya tidak bisa tampil karena inet saya lemot

sablon cup mengatakan...

mantap gan..

www.kiostiket.com