Sabtu, 31 Juli 2010

NEGERI 5 MENARA













Alhamdulilah kelar juga baca buku ini. Mengingatkan lima tahun yang lalu pernah merasakan kehidupan di pondok selama tiga tahun.
Sepertinya telat sekali saya membaca buku ini, buku yang saya baca adalah cetakan ke-7, sementara cetakan pertama sudah ada sejak tahun 2009 silam. Waduh kemana saja saya??


BJ Habibie
“Novel yang berkisah tentang generasi muda bangsa ini penuh motivasi, bakat, semangat, dan optimism untuk maju dan tidak kenal menyerah, merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai karya seni, tetapi juga tentang proses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya insane yang handal. Andaikan banyak anak bangsa yang mempunyai kesempatan dan pengalaman seperti mereka akan beruntunglah bangsa Indonesia dalam mewujudkan masa depannya yang maju dan sejahtera yang disegani dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain.”


Andy Noya
“Kisah inspiratif dengan selipan humor khas pondok. Jarang ada novel yang bercerita tentang apa yang terjadi di balik sebuah pondok yang penuh teka-teki. Buku ini sarat dengan vitamin jiwa kita.”








Helvy Tiana Rosa
“Novel ini antara lain bertutur tentang hubungan yang menyentuh antara anak dan ibu serta murid dan guru. Akhirnya kita yakin haqqul yakin, bahwa kombinasi patuh kepada ibu, hormat kepada guru dan usaha pantang menyerah adalah rumus sukses yang tak terlawankan. Berbahagialah para ibu yang telah membawa beragam keajaiban dan kemungkinan buat anaknya. Layak dibaca para ibu yang bermimpi membesarkan anak-anak terbaik.”




Emha Ainun Nadjib
“Masyarakat dunia, khususnya Indonesia, sedang mengolah kekayaan alam, kreativitas pengetahuan dan invensi sera inovasi teknologi menjadi sampah kebudayaan, kekonyolan mental, kebinalan moral dan kekerdilan kemanusiaan. Fuadi melakukan yang sebaliknya: dengan bukunya ini ia mengolah sampah-sampah masa silam kehidupannya menjadi emas permata masa depan . apa itu gerangan? Bagi siapa pun yang mengerti emas permata nilai-nilai kehidupan, mereka tidak memerlukan saya menjelaskannya. Dan bagi yang tidak pernah belajar, sia-sia saya menjelaskannya.”


Indah Azlina
“Setelah baca buku ini, pertama yang paling diingat dan terkenang adalah mandi subuh-subuh (dingin menusuk hingga ketulang), ngantrik makan (Di pondok tempat saya dulu, tidak ada kuponnya, jadi kurang tertib. Hahahhaa… semoga pengurus pondok yang sudah baca buku ini, jadi terinspirasi), Rotan dan penggaris besi (saya sering masuk dalam daftar jasus gara-gara jarang berbahasa. Pengalaman suram). Loh kok jadi cerita sendiri, sih!
Pokoknya novel ini memberikan inspirasi yang luar biasa deras, menghalalkan mimpi secara jor-joran dan amat ekstrim. Mari bermimpi, dan wujudkan dengan usaha, doa lalu bertawakal.


Judul Buku : Negeri 5 Menara
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia
Jumlah Halaman : 432 Halaman
Harga : Rp.50.000

1 komentar:

Diah Alsa mengatakan...

bukunya mang keren bangeettt, jadi gk sabar pengen baca sekuelnya, baca buku ini jadi buatku pengen rasain mondok, xixixiixx