Senin, 31 Desember 2012

1 Tahun yang Penuh Arti

Saya hadir kembali. Sekejap ada, sekejap “kebanyakan” tak ada. Postingan terakhir saya sekitar setahun yang lalu. Banyak hal yang bikin saya ingin kembali mengintip blog ini. Alasan pertama, karna film 5 cm yg novelnya sempat saya review pada pergantian tahun 2010. Di akhir tahun 2012 ini sangat-sangat kebetulan, novel itu difilemkan. Akhirnya saya ngobok-ngobok blog ini lagi karna ingin membaca review yang pernah saya bikin. Seneng aja rasanya. Dan baru kali ini, novel yang saya baca difilmkan, dan filmnya jauh lebih bagus. Saya bakhan sampai nonton 2x di bioskop. Hehe... 

Alasan kedua, banyak kejadian besar terjadi dalam hidup saya di tahun 2012 ini. Banyak hal yang telah saya capai, banyak kegagalan yang membentuk mental saya lebih kuat, lebih bijaksana. Banyak air mata, kekecewaan, senang yang luar biasa, kesendirian, arti seorang teman, kepercayaan, dan perjalanan. Bahkan pernikahan saya juga terjadi di tahun ini. Seharusnya semua itu menjadi catatan penting yang kelak, suatu saat nanti akan saya kenang bersama orang-orang yang saya cintai. Allah banyak mengabulkan permintaan dan doa-doa saya. Memberi yang saya butuhkan walaupun saya sempat berburuk sangka. Melimpahkan rezeki yang baik, orang-orang yang menyayangi saya. Satu persatu cita-cita saya terkabulkan bahkan ketika saya sudah mulai melupakan dan membangun impian yang baru. Dulu sekali saya pernah membuat resolusi akan menikah pada umur 23 tahun. Ketika umur 23 tahun, resolusi itu meleset. Pangeran tak berkuda itu meninggalkan saya. Lalu saya membuat resolusi baru untuk menikah pada umur 25 tahun, dan itu terjadi. Saya rasa Allah tahu betul pada umur segini lah saya memang siap menjadi seorang istri. Umur pernikahan saya masih seumur jagung. Emosi saya masih meledak-ledak, kadang rasa ingin “suka-suka” masih seenak jidadnya keluar begitu saja. 

Tempat-tempat yang saya impikan juga menjadi nyata saya injak. banyak perjalanan ditahun 2012 ini terjadi. ah, seharusnya kenangan itu tercatat rapi disini. Perjalanan-perjalanan indah itu.

Yang kurang adalah rasa bersyukur saya. InsyaAllah harus ditingkatkan untuk tahun kedepan. Agar sisa umur saya juga berkah, lebih ringan dan tak sering galau. Heheeee.... padahal galau keseringan itu mengakibatkan kesedihan yang tak berujung, seolah-olah masalah saya lah yang paling besar, padahal tak jauh-jauh dari urusan hati, kantong kosong bahkan terkadang hanya karna binggung mau makan dimana. Saya tau sekarang, sesedih-sedih apapun saya, semua itu memang akan tertinggal dibelakang. Melakukan ataupun tidak melakukan apa-apa, saya akan melewatinya. 

Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan. 


Selamat “memulai” melakukan kebaikan di Bumi Allah

Tidak ada komentar: